Arti Bacaan Dalam Sholat
DO'A WUDHU
“ Nawaitu wudhu a liraf ‘il hadasil asghori lillahi
ta’ala”
1. Do'a sebelum wudhu " Artinya : "Tuhan, aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan setan-setan, dan aku berlindung kepada-Mu dari
kehadiran mereka
2. Do'a membasuh telapak tangan "" Artinya :
"Yaa Allah, aku memohon kepada-Mu keberuntungan dan keberkatan, dan aku
berlindung kepada-Mu dari kesialan dan kebinasaan"
3. Do'a
berkumur "" Artinya : "Yaa Allah, tolonglah aku sehingga aku bisa
membaca kitab-Mu (Al Qur'an) dan bisa banyak mengingat-Mu, teguhkanlan
aku dengan kata-kata yang kukuh di dunia dan di akhirat"
4. Do'a
membasuh muka "" Artinya : "Yaa Allah, cerahkanlah wajahku dengan
cahaya-Mu pada hari ketika Engkau mencerahkan wajah-wajah para wali-Mu,
dan janganlah hitamkan wajahku pada hari ketika Engkau menghitamkan
wajah-wajah para musuh-Mu"
5. Do'a ketika membasuh tangan kanan
"" Artinya : "Yaa Allah, berikanlah catatan amalku pada tangan kananku
dan hisablah aku dengan ringan"
6. Do'a ketika membasuh tangan
kiri " Artinya : "Yaa Allah, aku berlindung kepada-Mu dari diberi
catatan amal pada tangan kiriku atau belakang punggungku."
7.
Do'a ketika mengusap kepala "" Artinya : "Yaa Allah, lindungilah aku
dengan rahmat-Mu, turunkanlah kepadaku keberkatan-Mu, dan tempatkanlah
aku dibawah lindungan arasy-Mu pada hari ketika tiada naungan kecuali
naungan-Mu. Yaa Allah haramkanlah rambut dan dagingku dari neraka"
8.
Do'a ketika mengusap telinga "" Artinya : "Yaa Allah, jadikanlah aku
diantara mereka (orang) yang mendengarkan perkataan dan mengikuti yang
terbaik. Ya Allah mampukanlah aku mendengar seruan para penyeru surga
dan bersama para saleh di surga"
9. Do'a mencuci kaki kanan ""
Artinya : "Yaa Allah, kukuhkanlah kakiku dijalan yang lurus bersama-sama
dengan kaki hamba-hamba-Mu yang saleh"
10. Do'a mencuci kaki kiri
11.
Do'a sesudah wudhu
"Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa
syarika lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuuluhu.
Allaahummaj'alni minattawwaabina. waj'alni minal mutathahirina wajalni
min'ibadikash shaalihina"
Artinya : "Aku bersaksi tiada Tuhan
melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku
bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah,
jadikanlan aku orang yang ahli taubat dan jadikanlah aku orang yang suci
dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang shaleh"
DO'A SHOLAT
Takbir
Takbiratul
Ihram ---> ALLAAHU AKBAR (Allaah Maha Besar)
Allaahu akbar
kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw,
waashiila.
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak
bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang).
Innii
wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam,
muslimaa, wamaa ana minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku
kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh
kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang
mempersekutuan Engkau/Musryik)
Innasshalaatii, wa nusukii, wa
mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil 'aalamiin.
(Sesungguhnya
shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk
Allaah Rabb Semesta Alam).
Laa syariikalahu, wabidzaalika
umirtu, wa ana minal muslimiin.
(Tidak akan aku menduakan Engkau,
dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan
hamba yang berserah diri kepadaMu)
Adapun Rasulullaah ketika
membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak
terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat
yang sangat tinggi sekali. Bahkan Ibn Qayyim Al-Jauziyyah sampai
menuliskan makna iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin, dalam satu
kitabnya yang berjudul Madarijus Saalikin, dimana beliau bercerita
ketika di suatu kota ia menderita sakit, maka ia membacanya per ayat
dengan sungguh-sungguh, dan ia rasakan bahwa setiap selesai satu ayat
dibacanya, terasa berguguran sakit yang dirasakannya. Subhaanallaah.
Mari
kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.
Bismillaah,
arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)
(Dengan nama
Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Alhamdulillaah, Rabbil
'aalamiin
(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta 'alam)
Arrahmaan,
Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Maaliki,
yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)
Iyyaaka,
na'budu, wa iyyaaka, nasta'iin
(KepadaMulah, kami menyembah, dan
kepadaMulah, kami mohon pertolongan)
Ihdina, asshiraathal,
mustaqiim ---> berharaplah dengan penuh harap ketika membacanya.
(Tunjuki
kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)
Shiraath,
alladziina, an'am, ta 'alayhim
(Jalan, yang, telah Engkau beri
ni'mat, kepada mereka)
Ghayril maghduubi 'alaihim, wa
laddhaaaalliiin.
(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah
Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat)
Melanjutkan
tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka
hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur'an.
Ruku'
Lalu ruku',
dimana ketika ruku' ini beliau mengucapkan bermacam-macam dzikir dan
do'a. Kadangkala beliau mengucapkan yang ini dan kadangkala mengucapkan
yang itu :
1. Subhaana, rabbiyal, 'adzhiimi. (3X)
(Maha Suci,
Tuhanku, Yang Maha Agung)
---> dzikir ini diucapkan beliau
sebanyak tiga kali.
(Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah,
Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)
---> kadangkala
juga beliau membacanya berulang-ulang lebih banyak dari tiga kali, dan
sesekali beliau
berlebihan dalam mengulanginya ketika shalat lail
(malam), sehingga lama ruku'nya hampir mendekati
lama berdirinya.
I'tidal
Rasululullaah Sallaahu 'alayhi wa sallaam mengangkat
punggungnya dari ruku' sambil mengucapkan,
"Mudah-mudahan Allah
mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".
(Hadits
diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)
Maka ketika kita
i'tidal atau bangkit dari ruku, sambil mengangkat kedua tangan sejajar
bahu ataupun sejajar telinga, maka kita mengucapkan :
Sami'allaahu,
li, man, hamida, hu
(Mudah-mudahan mendengar Allah, kepada, sesiapa
yang, memuji, Nya)
"Sesungguhnya imam itu dijadikan hanya untuk
diikuti. Oleh karena itu, apabila ia mengucapkan "sami'allaahu liman
hamidah", maka ucapkanlah "rabbanaa lakal hamdu", niscaya Allah
memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan
bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya
saw., "Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang
memujiNya".
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan
Abu Daud)
Maka mari kita baca :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Yaa
Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)
Kadangkala lafadzh diatas
beliau tambahkan seperti :
mil assamaawaati, wa mil al ardhi, wa mil
a maa shikta, min shai in, ba'du
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi,
dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
Kalimat
diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan
Abu 'Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang
hendaknya kita mengucapkan do'a-do'a sujud seperti yang telah
dicontohkan Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam.
2.
Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi (3X)
(Maha Suci, Tuhanku,
Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)
Duduk antara dua Sujud
Ketika
kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita berdo'a sepertinya do'anya
Rasulullaah, dan bacalah do'a tersebuh dengan sungguh-sungguh,
perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah Subhaana wa Ta'ala.
Di
dalam duduk ini, Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam mengucapkan
:
Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii,
wahdinii, wa 'aafinii, warzuqnii
(Ya Allaah ampunilah aku,
kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah
rizqi kepadaku)
Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa
Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada
kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir
mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).
Duduk
At-Tasyaahud Awal
02. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam
Muslim, Abu 'Uwanah, Asy-Syafi'i, dan An-Nasa'i.
Dari Ibnu 'Abbas
berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami
sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada kami. Beliau
mengucapkan :
Attahiyyaatul
mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
Segala ucapan selamat
adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan.
Assalaamu
'alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Semoga
kesejahteraan dilimpahkan kepadamu *, wahai Nabi, dan beserta rahmat
Allaah, dan berkatNya.
Assalaamu 'alayna wa 'alaa
'ibaadillaahisshaalihiin.
Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada
kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh.
Asyhadu
allaa ilaaha illallaah.
Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali
Allaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
Dan aku
bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya.
(dalam riwayat
lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, 'abduhu, warasuuluh)
-->
Artinya sama dengan yang diatas, insha Allaah.
Bacaan
shalawat Nabi di akhir shalat
Rasulullaah saw. mengucapkan shalawat
atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang
demikian itu beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni beliau
memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah
mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam
bacaan salawat kepadanya.
Attahiyyaatul
mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
Segala ucapan selamat
adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan.
Assalaamu
'alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Semoga
kesejahteraan dilimpahkan kepadamu *, wahai Nabi, dan beserta rahmat
Allaah, dan berkatNya.
Assalaamu 'alayna wa 'alaa
'ibaadillaahisshaalihiin.
Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada
kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh.
Asyhadu
allaa ilaaha illallaah.
Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali
Allaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
Dan aku
bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya.
Allaahumma,
shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa, aali muhammad.
Ya Allaah,
berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad
Kamaa,
shallayta, 'alaa ibrahiim, wa 'alaa, aali ibraahiim.
Sebagaimana,
Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada,
keluarga Ibrahim.
Allaahumma, baarik, 'alaa muhammad, wa 'alaa
aali muhammad.
Ya Allaah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan
kepada, keluarga Muhammad
Kamaa, baarakta, 'ala ibraahiim, wa
'alaa, aali ibraahiiim.
Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah,
kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.
fil 'aalamiina
Innaka, hamiidummajiid.
Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha
Mulia.
Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh (Salam
sejahtera untukmu, rahmat Allah dan berkat-Nya.)
Source :
http://taqlim.indointernet.com/forum/
Bacaan-bacaan
Sesudah Sholat
Perlu diketahui bahawa semua bacaan
(dzikir dan do'a) sesudah solat, hukumnya adalah sunat yang dianjurkan
(sunnat muakkad), bukan wajib.
Bacaan dzikir dan doa tersebut antara
lain:
1. Astaghfirullaahal 'azhiim (3x)
Saya mohon ampun kepada
Allah yang Maha Agung
2. Allaahumma antas salaam, wa minkas
salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam
Ya Allah, Engkau Maha
Sejahtera, dan dari-Mu lah kesejahteraan, Maha Berkat Engkau ya Allah,
yang memiliki kemegahan dan kemuliaan
3. Laa ilaaha illallaahu
wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa 'alaa kulli
syain qadiir
Tidak ada Tuhan selain Allah saja, Dia Sendiri-Nya,
tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya lah kerajaan dan pujian dan Dia berkuasa
atas segala-Nya.
4. Allaahumma laa maani'a limaa a'thaita walaa
mu'thiya limaa mana 'ta walaa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu
Ya
Allah, tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi pemberian-Mu, dan tak
ada pula sesuatu yang dapat memberi apa-apa yang Engkau larang, dan tak
ada manfaat kekayaan bagi yang mempunyai, kebesaran bagi yang
dimilikinya, kecuali kekayaan dan kebesaran yang datang bersama ridha-Mu
5.
Membaca tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil, yaitu:
Subhaanalaah
(33x) "Maha Suci Allah"
Alhamdulillaah (33x) "Maha terpuji Allah"
Allaahu
Akbar (33x) "Allah Maha Besar"
La ilaaha illallaahu wahdaahu laa
syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syain qadiir
(1x)
Tidak ada Tuhan selain Allah, sendiri-Nya; tiada sekutu
bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas
segala-galanya.
6. Surah Al Ikhlas dan surah Al Mu'awwidzatain
(yaitu surah Al Falaq dan An-Nas)
a. Surah Al Ikhlash:
Qul
huwallaahu ahad ("Katakanlah : Allah itu Esa!")
Allaahush shamad
("Allah tempat meminta")
Lam yalid walam yualad ("Dia tidak beranak
dan tiada pula diperanakkan")
Wa lam yakun lahu kufuwan ahad ("Dan
tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya")
b. Surat Al Falaq
c.
Surah An Nas
7. Ayatul Kursiy (Surah Al Baqarah 255)
Allaahu
la ilaaha illa huwal hayyul Qayyum, la ta 'khudzuhu sinatun walaa
naumun lahu maa fissamaawaati wama fil ardhi, man dzal ladziiyasy fa 'u
'indahu illaa biidznih, ya 'lamu maa baina aydiihim wa maa khalfahum,
walaayuhiithuuna bisyai-in min'ilhimi illaa bimaa syaa-a, wasi'a
kursiyuhus samaawaati wal ardhi, walaa yauuduhu hifzuhumaa wa
huwal'aliyuul 'azhiim.
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang
Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk
dan tidak tertidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.
Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kerajaan Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah
tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar.
Dzikir-dzikir tersebut di atas boleh biasa digunakan setelah
melakukan sOlat fardhu, atau dipilih beberapa diantaranya sesuai dengan
kemampuan yang kita miliki. Atau, boleh juga dzikir-dzikir yang lain,
asalkan sesuai dengan malan Rasulullah SAW.
8. Do'a-do'a Sesudah
SOlat
a. Allaahumma innii as-alukal jannah, Allahumma ajirnii
minannaar (7x)
(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon surga kepada-Mu,
ya Allah, bebaskan aku dari siksa neraka.)
b. Allaahumma ashlih
lii diiniyallati huwa 'ishamatu amrii, wa ashlih lii dunyayallatii
ja'alta fiihaa ma'assyii
(Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang
menjadi pegangan urusanku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang padanya
Engkau jadikan penghidupanku.)
c. Allaahumma 'aafinii fii
badanii, Allaahumma 'aafinii fii sam'ii, Allaahumma 'aafinii fii
basharii, Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqri,
Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabil qabri, laa ilaaha illaa
anta.
(Ya Allah, afiatkanlah badanku. Ya Allah, 'afiatkanlah
pendengaranku. Ya Allah, 'afiatkanlah penglihatanku. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kekafiran dan kefakiran.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari siksa kubur,
tidak ada Tuhan selain Engkau.)
d. Allaahumma inni a'uudzu bika
minal bukhli, wa a'uudzu bika minal jubni, wa a'uudzu
bika min an
uradda ilaa ardzalil 'umur, wa a'uudzu bika min fitnatid dunya, wa
a'uudzu bika min 'adzaa bil qabri.
(Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari ketakutan. Aku berlindung kepada-Mu dari
seburuk-buruk usia. Aku berlindung kepada-Mu dari bencana dunia. Dan aku
berlindung kepadaMu dari siksa kubur.)
e. Allaahummaghfirli
dzunuubii wa khathaayaayaa kullaahaa. Allaahumma 'isynii, wajburnii,
wahdinii liahsanil a'maali wal akhlaaqi, innahu laa yahdi li ahsanihaa
illa anta, washrif 'annii sayyi-ahaa innahu laa yashrifu sayyiahaa illa
anta.
(Ya Allah, ampunilah segala dosa dan kesalahanku. Ya Allah,
segarkanlah badanku, cukupilah aku, dan tuntunlah aku sebaik-baik amal
dan akhlak, sesungguhnya tidak ada yang dapat menuntun kepada yang
terbaik melainkan hanya Engkau, dan hindarkanlah aku dari seburuk-buruk
amal, kerana sesungguhnya tidak ada yang dapat menghindarkanku dari
seburuk-buruknya melainkan hanya Engkau.)
f. Yaa muqallibal
quluub, tsabbit qalbii 'alaa diinika
(Ya Allah yang membolak-balikkan
hati, mantapkanlah hatiku dalam memeluk agama-Mu.)
Doa-doa di atas
boleh dibaca semuanya sesudah solat, atau dipilih di antara doa yang
disukai dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Boleh juga membaca
doa-doa yang lain, tentunya doa yang terbaik ialah yang berasal dari
Nabi Muhammad s.a.w. atau dari para Nabi Allah yang lain.
Bila ada
keperluan dengan suatu hajat kepada Allah s.w.t. dan anda tidak mengerti
doa aslinya, maka tidak ada salahnya berdoa dengan bahasa yang difahami
sendiri.
Sebaiknya setiap berdoa jangan meninggalkan kesempatan buat
mendoakan ibu dan bapa kita sebagai orang tua yang patut dihormati:
Rabbighfirlii
wa liwaalidayyaa warhamnii warhamhumaakamaa rabbayaanii shaghiira.
(Oh
Tuhan, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, kasihanilah aku dan
sayangilah keduanya sebagaimana mereka mengasihiku diwaktu kecil.)
Dianjurkan
pula memintakan ampun bagi para sahabat, kaum keluarga serta kaum
muslimin dan muslimat, khususnya orang-orang yang pernah berbuat baik
kepada kita.
Lebih lanjut, Nabi Muhammad s.a.w. menganjurkan supaya
kita membaca doa sesudah tahiyyat, sebelum salam, yang berbunyi:
Allaahummaghfirlii
maa qaddamtu wama akhkharartu wa anta'alamu bihi minnii, antal
muqaadimu wa antal muakhkhiru, laa ilaaha illaa anta.
(Ya Allah,
ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, dan apa-apa yang
aku rahsiakan dan yang aku nyatakan. Engkau lebih mengetahuinya
daripadaku. Engkaulah yang terdahulu dan Engkaulah yang terakhir, tiada
Tuhan selain Engkau.)
Dianjurkan sebagaimana diajarkan Rasulullah
s.a.w. kepada Abdullah bin Mas'ud, supaya sesudah tahiyyat dan sebelum
salam meminta kebajikan dunia dan akhirat.
Sumber : http://jaylani19.blogspot.com/2007/07/arti-bacaan-dalam-sholat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar